Senin, 01 Juni 2009

SILA BODHISATTVA, berdasarkan tradisi para Maha Guru India

 Acharya Arya Asangha


DELAPAN BELAS PELANGGARAN UTAMA (PARAJJIKA) IKRAR BODHISATTVA
 
1.          Memuji diri sendiri dan merendahkan orang lain.
2.          Tidak memberi harta benda atau Dharma.
3.           Menolak permintaan maaf seseorang.
4.           Meninggalkan Mahayana.
5.           Mengambil milik Triratna.
6.           Meninggalkan Dharma.
7.           Melepas jubah seseorang.
8.           Melakukan lima perbuatan terburuk.
9.           Berpandangan salah.
10.         Menghancurkan desa atau kota.
11.         Menjelaskan sunyata kepada mereka yang mungkin akan salah mengerti.
12.         Menyebabkan orang lain meninggalkan Mahayana.
13.         Menyebabkan orang lain meninggalkan Pratimoksha.
14.         Merendahkan Hinayana.
15.         Mengaku telah mencapai realisasi, misalnya sunyata.
16.         Menerima sesuatu yang di curi dari Triratna.
17.         Membuat peraturan yang menyusahkan.
18.         Meninggalkan Bodhicitta.
 
 
EMPAT PULUH ENAM PELANGGARAN BIASA (SANGHADISESA) SILA BODHISATTVA
 
Tujuh pelanggaran yang berkaitan dengan Dana Paramita
 
1.            Tidak melakukan persembahan kepada Hyang Triratna setiap hari.
2.            Menuruti keinginan pikiran karena keterikatan.
3.            Tidak menghormati mereka yang telah mengangkat ikrar Bodhisattva lebih dulu.
4.            Tidak menjawab pertanyaan tulus orang lain.
5.            Menolak undangan.
6.            Menolak pemberian emas.
7.            Tidak memberi Dharma kepada mereka yang menginginkannya.
 
Sembilan Pelanggaran yang berkaitan dengan Sila Paramita
 
8.           Tidak membantu mereka yang melanggar ikrarnya.
9.           Tidak berbuat sesuatu sehingga orang lain bangkit keyakinannya.
10.         Hanya melakukan sedikit hal demi kebahagiaan makhluk lain.
11.         Dengan belaskasih tidak melakukan perbuatan yang menyakiti.
12.         Mencari ketenaran dan kekayaan dengan jalan yang salah.
13.         Tertarik pada pertunjukan-pertunjukan.
14.         Menganggap bahwa Bodhisattva tidak perlu meninggalkan samsara.
15.         Tidak menghindari sebab nama buruk.
16.         Tidak membantu orang lain menghindari ketidak bajikan.
 
Empat pelanggaran yang berkaitan dengan KshantiParamita
 
17.         Membalas mencaci atau menyakiti.
18.         Mengabaikan mereka yang marah.
19.         Menolak permintaan maaf orang lain.
20.         Menuruti serta tidak mengendalikan kemarahan kita.
 
Tiga pelanggaran yang berkaitan dengan Virya Paramita
 
21.         Mencari murid karena menginginkan keuntungan dan penghormatan
22.         Tidak berusaha mengatasi kemarahan.
23.         Tidak meninggalkan pembicaraan yang tak berguna karena keterikatan.
 
Tiga pelanggaran yang berkaitan dengan Dhyana Paramita
 
24.         Mengabaikan latihan samatha.
25.         Tidak berusaha mengatasi rintangan samatha.
26.         Hanyut dalam kenikmatan samadhi.
 
Delapan pelanggaran yang berkaitan dengan Prajna Paramita
 
27.         Meninggalkan Sravakayana.
28.         Mempelajari Sravakayana mengorbankan Mahayana.
29.         Mempelajari ajaran bukan Dharma dengan mengorbankan Mahayana.
30.         Menyenangi ajaran bukan Dharma.
31.         Mencela ajaran Mahayana.
32.         Memuji diri sendiri dan meremehkan orang lain.
33.         Tidak menghadiri acara pembabaran Dharma.
34.         Lebih bergantung pada buku dari pada Guru atau mengabaikan Guru.
 
Dua belas pelanggaran yang berkaitan dengan ikrar melakukan kebajikan demi semua makhluk
 
35.         Tidak memberi pertolongan kepada yang membutuhkan.
36.         Menolak menolong orang yang sakit.
37.         Tidak berusaha mengatasi penderitaan orang lain.
38.         Tidak mengajarkan ajaran yang sesuai dengan pendengarnya.
39.         Tidak membalas kebajikan mereka yang telah berbuat baik kepada kita.
40.         Tidak memperberat perasaan sedih orang lain.
41.         Tidak memberikan bantuan materi kepada mereka yang menginginkannya.
42.         Tidak memperlakukan secara khusus pada para siswa.
43.         Tidak melakukan yang di inginkan orang lain.
44.         Tidak memuji kebajikan orang lain.
45.         Tidak berbuat sesuatu pada saat di butuhkan.
46.         Tidak menggunakan abhijnana.

Selesai.

~/\/\~

Jumat, 29 Mei 2009

MAHAYANA PATA SADHANA VARNA SAMGRAHA


Oleh: Acharya Dipamkara Srijnana

Namah Sarvabuddha Bodhisasttva Bhyah!

Engkau yang ingin mencapai Samyaksambodhi dan keagungan tiada
tara
Engkau bertanggung jawab pada latihanmu sendiri
Pusatkan usahamu pada pokok-pokok latihan.

Kita telah terlahir sebagai manusia diberkati kebebasan yang sangat berharga
Sungguh kesempatan yang langka
Sungguh sukar memperoleh status ini setelah mati
Berusahalah keras melatih diri dan jadikan hidup ini berarti.

Seorang Buddha telah datang, Sangha berkembang dengan pesat
Dan kita telah terlahir sebagai manusia, sungguh kesempatan yang amat langka
Setelah menemukan Guru, jangan jadikan hal ini menjadi sia-sia.

Bagaikan sebuah pelita di tengah badai, hidup ini sungguh tidak aman
Laksanakanlah Dharma sekuat tenaga, seakan-akan tubuh dan kepalamu terbakar.

Segala kebajikan yang ada, di dunia ini maupun di alam lain
Timbul dari praktek orang bijaksana, yang menjadikan latihan sebagai kegiatan utamanya
Mengetahui kebahagiaan di sini dan sesudahnya, orang bijaksana yang akan mengabaikannya?
Jadi sungguh tepat apabila orang yang waspada, hendak berlatih dengan sungguh-singguh.

Orang yang lemah dalam menjalankan latihan
Yang pikirannya terikat pada obyek-obyek nafsu indria
Sangat jauh dari kemuliaan
Dalam hidup saat ini maupun yang akan datang.

Hanyut dalam khayalan dan siksaan penderitaan kelahiran yang berulang-ulang
Makhluk yang lemah di dunia ini, mengalami segala penderitaan samsara
Dan tidak merasakan kebahagiaan sejati.

Oleh karenanya orang bijaksana menghindari keterikatan pada nafsu indria
Mereka hanya tertarik pada praktek.

Agar bebas dari keterikatan, renungkanlah keburukan nafsu indria
Sebagaimana yang diceritakan dalam berbagai sutra
Jagalah pikiran ini agar selalu bersih.

Akibat buruk dari ketidaktahuan adalah seperti orang yang meminum racun
Tidak sejalan dengan Dharma, menyebabkan penderitaan
Menjalar bagaikan api yang membakar rerumputan.
Nafsu keinginan membawa ketidakpuasan
Seperti rasa haus yang tak dapat dipuaskan oleh air garam
Hyang Buddha sendiri mengatakan tentang hal ini.

Nafsu keinginan sungguh berbahaya, seperti halnya memetik buah di atas pohon
Meski sebenarnya dapat dipetik dari ranting yang rendah
Bahkan tanpa meninggalkan tepi jalan.

Orang yang awam dalam pengetahuan Dharma
Menghancurkan diri sendiri (karena) godaan nafsu yang tiada henti
Ketahuilah bahwa keterikatan mendatangkan segala ketidakbajikan.

Keterikatan membawa penderitaan
Sejak waktu yang tiada terhitung lamanya
Kita telah mengembara dalam samsara, disebabkan karena keterikatan.

Arus keterikatan yang menggelora menyeret kita ke dalam lingkaran samsara
Segala ketidakbajikanpun timbul karenanya.

Keterikatan membahayakan kita sepanjang masa
Ia telah merugikan kita dalam kehidupan yang lampau
Demikian pula dalam kehidupan yang akan datang
Bahkan saat ini ia telah membahayakan kita.

Renungkan kenyataan ini
Pandanglah diri sebagai orang yang terpenjara
Terkurung dalam kerangkeng samsara
Sehingga timbul rasa kecewa terhadap kelahiran yang berulang-ulang.

Menyadari sulitnya hidup terpenjara
Seorang narapidana menyesal atas kejahatan yang telah dilakukannya
Merasa kecewa terhadap samsara
Jika narapidana melihat kesempatan untuk melarikan diri dari keadaannya yang tidak menyenangkan
Ia tidak akan melewatkannya, melarikan diri
Tidak seperti orang yang merasa puas dengan hidupnya.

Sekarang kita memiliki kesempatan menyeberangi samudra samsara
Tak usah meniru orang lain
Mulailah perjalananmu sendiri dengan penuh semangat
Tinggalkan kehidupan duniawi.

Oh yang berpikiran cerdas, yang hendak mengakhiri penderitaan sendiri serta yang lain
Hindarilah keterikatan sebagaimana menghindarkan tanganmu dari sambaran api
Bukankah lebih bijaksana bila menjadikan praktek Dharma sebagai kegiatan utamamu?

Mereka ingin berhasil pada sang jalan, harus memiliki dasar pengetahuan Dharma
Ia pertama-tama harus berlindung pada Hyang Triratna,
Kemudian melaksanakan berbagai praktek
Dan terus menerus merenungkan ‘enam hal’.

Seorang siswa yang sedang berlatih
Harus selalu merenungkan kualitas Kebuddhaan yang tiada taranya
Hal ini akan memperkokoh usaha dalam melatih diri
Dan memperteguh keyakinannya – akar dari seluruh Dharma.

Setetes embun di atas sebatang rumput tak akan bertahan lama
Karenanya orang bijaksana tak akan berbuat kejahatan dalam hidup yang singkat ini
Karena kejahatan penyebab penderitaan
Terlahir di alam yang lebih rendah.

Jagalah kemurnian ‘kesepuluh sila’
Dan laksanakan praktek pratimoksha dalam berbagai tingkatan
Sesuai dengan kemampuanmu.

Sumber kesucian yang berlimpah-limpah
Adalah ajaran dan praktek
Inilah kekayaan yang harus dicari.

Meski demikian sila harus senantiasa menjadi dasar
Jika sila merosot tujuan latihanmu menjadi hancur
Akibat yang pasti adalah penyesalan!
Agar terhindar dari hal ini buanglah keangkuhanmu
Dan ingatlah ajaran-ajaran Gurumu.

Bagi yang hendak melaksanakan Mahayana harus membangkitkan bodhicitta
Bahkan meskipun memakan waktu satu kalpapun
Karena bodhicitta laksana matahari serta bulan yang menerangi kegelapan dan meringankan penderitaan.
Karenanya pertama-tama bangkitkan bodhicitta, kemudian kembangkan ia hingga sekokoh Gunung Meru.

Orang yang hendak membangkitkan dan mempraktekan bodhicitta
Harus selalu merenungkan ‘brahma vihara’
Maitri serta lainya, ia harus menghindari kebencian dan iri hati
Serta mohon berkah untuk itu.

Orang yang membiarkan kewaspadaannya terlena,
Praktek Dharmanya akan merosot
Jadikan kewaspadaan sebagai yoga utama.

Seperti orang tua yang melindungi anak tunggalnya
Seperti orang bermata satu yang menjaga matanya dengan seksama
Sebagaimana pengelana yang memelihara penunjuk jalannya
Serta pohon yang menjaga buahnya, jagalah pikiranmu dengan kewaspadaan.

Bodhicitta adalah akar dari Pencerahan
Kegiatan para Bodhisattva yang pantang menyerah
Semua timbul karena kekuatan bodhicitta.

Jika seseorang tidak memiliki bodhicitta
Meskipun ia melaksanakan ‘enam paramita’ dari dana hingga prajna
Prakteknya akan jauh dari sempurna
Karena dasarnya tidak kokoh.

Sebagaimana para sravaka dan pratyeka Buddha yang melaksanakan ‘enam paramita’
Tidak membangkitkan Mahayanacitta
Hanya membawa kebajikan bagi dirinya sendiri semata.

Seseorang dapat saja mencapai berbagai samadhi yang tiada terhitung
Serta mencapai keempat rupa jnana dan arupa jnana
Hal itu tidak akan memberi kemampuan untuk menyeberangi samudra samsara.

Memakai bodhicitta sebagai wahana
Tiada henti melecut kuda
Menyadari kematian sebagai cambuk besi, bergegas melewati dunia yang penuh ancaman
Mencapai Kebuddhaan yang bebas dari segala kecemasan.

Dengan berdiam dalam pikiran yang melindungi sila mulia serta pranidhana
Angkatlah sumpah bodhisattva
Secara bertahap sesuai kemampuanmu laksanakan seluruh praktek bodhisattva
Contohnya ‘keenam paramita’.

Bacalah sutra yang berisi jalan bodhisattva, juga pelajari sastra
Tidak merasa jemu pada ajaran-ajaran itu, selalu berusaha belajar lebih dalam lagi
Demikianlah sumber setiap kemajuan batin
Seperti halnya samudra yang menampung seluruh aliran sungai, yang menjadi tempat harta karun tersimpan.

Semua kitab suci agung sang jalan terpuji
Mengandaikan Guru sebagai samudra luas yang menampung seluruh air di dunia ini
Segala kemuliaan terkumpul di jalan ini.

Mahir dalam praktek bodhisattva, memiliki keyakinan teguh
Di jalan bodhisattva yang luhur tiada taranya.

Waspada, penuh perhatian dan sadar
Menjaga kemurnian pikiran menolak pengaruh ilusi
Yang begitu kuat mengalir dalam arus pikiran.

Pikiran senantiasa terserap dalam perenungan pokok-pokok ajaran Pencerahan
Putra Hyang Buddha yang berlatih dengan cara demikian
Tak akan mengalami kemunduran dalam prakteknya.

Segala kegiatan tubuh, ucapan dan pikiran
Harus disesuaikan dengan ajaran Guru
Jadikan kitab suci Mahayana sebagai penasehat pribadimu.

Jauhi segala hal yang tidak sesuai dengan Dharma
Dan lakukan segala sesuatu yang sesuai dengan Dharma
Orang bijaksana yang menjadikan praktek Dharma sebagai kegiatan utamanya
Sungguh orang mulia, pahlawan sejati – tak perlu diragukan lagi mereka akan bahagia dalam hidup saat ini maupun yang akan datang.

Jangan membuang waktu bersama mereka yang tak tertarik pengetahuan batin
Jauhi segala keduniawian, hiduplah di tempat yang tenang jauh dari keramaian
Laksanakan berbagai praktek dengan tekun dan teratur
Jangan mengimpikan kehidupan duniawi.

Jangan memandang kesalahan orang lain, sebaliknya lihatlah kesalahan sendiri
Demikian pula, orang bijaksana menghindari berbicara kasar kepada yang lain.

Putra Hyang Buddha yang berlatih dengan cara demikian
Akan memperoleh kebahagiaan sebelum kematiannya
Ini diucapkan sendiri oleh Hyang Buddha.

Menghina dan merendahkan orang lain merupakan pendorong yang menyebabkan kemerosotan batin sendiri
Lakukan meditasi memandang semua makhluk sebagai seorang Guru
Pelihara sikap ini kepada mereka yang melatih diri serta para Bodhisattva.

Bagi yang telah diupasampada perangkap terbesar adalah menerima pemberian serta penghormatan umum
Hindari keterikatan pada hal itu
Karena bebas keterikatan pada benda-benda merupakan sumber kebahagiaan bagi para bijaksana
Bagaikan kuntum bunga teratai yang mekar dalam air kolam.

Yang telah diupasampada memiliki tanggung jawab khusus dalam memelihara Dharma suci
Mereka seyogyanya hidup dalam ‘empat jalan luhur’
Yaitu sikap yang tidak berlebih-lebihan dan seterusnya
Sedikit keinginan dan merasa puas dengan hidup sederhana
Hyang
  Buddha juga menganjurkan mereka agar melaksanakan ‘dua belas dhutangga sila’.

Hiduplah hanya dengan memiliki sedikit benda dan abaikan apa saja yang menyebabkan timbulnya kemelekatan
Jadilah seperti pengembara di negeri asing
Memakan apa saja yang didapatkan pada saat itu
Sebagaimana burung-burung yang sedang bermigrasi.

Upaya melatih diri dipuji dalam sutra sebagai usaha mulia
Kendalikan pikiran yang sulit dijinakkan dari satu ilusi ke ilusi lainnya.

Bila tidak, meski telah belajar siang malam akan tersesat dalam kesibukan duniawi
Mencari pujian misalnya
Yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan pertengkaran
Arahkan semua kegiatan belajar hanya untuk mempraktekkan Dharma.

Hidup ini mudah sekali tersia-siakan
Kemajuan batin mudah sekali merosot
Kemudian kematianpun datang
Pikiran akan menderita penyesalan yang tak terkirakan.

Tenang tak tergoyahkan oleh keduniawian yang menipu orang biasa
Saatnya akan tiba di mana nama seseorang tak akan diingat lagi oleh siapapun
Meski hanya sekejap
Bahkan tak akan tertinggal abu tulang belulangnya.

Apa arti kekayaan harta benda, kedudukan dan kemasyhuran yang tidak kekal itu?
Orang bijak akan bertanya pada dirinya sendiri, mengapa aku tidak sadar saat itu?

Orang yang berada pada tahap awal latihan
Akan sulit menenangkan pikiran bila tidak disertai dengan ketenangan lahiriah
Karenanya mereka menjahui keramaian duniawi
Tinggal di hutan yang sepi.

Tinggal secara berkelompok dapat menimbulkan kemerosotan dan keterikatan
Sehingga terus-menerus terseret dalam lingkaran samsara
Karenanya hindari pergaulan
Dan dengan terus-menerus awasi pikiranmu penuh kewaspadaan.

Hindari kegemaran akan tidur
Tujuan hidup menyepi adalah untuk melaksanakan Dharma
Usaha yang bersemangat merupakan modal dalam menyelesaikan semua praktek.

Bermeditasilah pada ‘empat renungan’ tinggalkan ‘keempat pandangan salah’
Hindari kesenangan berbicara tanpa tujuan
Tumbuhkan kegemaran yang berguna.

Kulit tebu tidak mengandung air gula
Sari gula yang manis terdapat di dalam batangnya
Orang yang hanya mengunyah kulit tebu
Tak akan mengetahui manisnya sari gula.

Kata-kata Dharma laksana kulit tebu
Perenungan terhadapnya itulah sari tebu
Tinggalkan penggunaan kata-kata yang berlebihan
Pertahankan dengan kewaspadaan selami dalam dhyana yang berarti.

Sadarilah bahwa dirimu sedang mengenakan busana perang seorang Bodhisattva
Demi kebajikan semua makhluk
Jangan membeda-bedakan misalnya dengan sikap pilih kasih
Yang dapat merusak praktek bodhisattva.

Ucapan yang didorong oleh pikiran penuh nafsu keinginan akan pujian
Keuntungan atau penghargaan dapat menghambat praktekmu
Pahamilah bahwa sifat-sifat yang menghambat itu ada dalam pikiran.

Berusahalah tidak memiliki ikatan khusus
Terhadap teman dan sanak keluarga
Dengan sedikit kebutuhan
Karena keterikatan menyebabkan kelemahan dan rintangan dalam praktek kehidupan suci.

Hindari rencana-rencana terhadap berbagai pekerjaan, latih pikiran yang sulit ini di jalan yang lebih tinggi
Hindari kesenangan pada rencana-rencana yang tiada habisnya
Kenakan kejernihan kesabaran sebagai perhiasanmu
Kekuatan kesabaran sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Amatilah keburukan ‘enam keterikatan duniawi’
Seperti, mencari keuntungan serta kehormatan
Dan berlatihlah selalu dalam kesucian

Meskipun praktek Bodhisattva sangat luas
Bila diringkas kesemuanya dapat dikelompokan menjadi dua bagian
Upayakausalya dan prajna
Keduanya laksana ibu dan ayah yang melahirkan anak-anak Bodhisattva.

Bagi yang ingin menjadi Bodhisattva
Harus menjadikan ayah dan ibunya – upayakausalya dan prajna
Bersatu padu tak terpisahkan.

Bila upayakausalya dan prajna dipisahkan
Jalan yang dilalui tak akan melahirkan anak-anak Bodhisattva
Seperti halnya laki-laki yang tak bersatu dengan wanita tak akan melahirkan keturunan
Memisahkan keduanya merupakan tindakan pemasungan.

Senantiasa merenungkan pranidhana yang menjadi akar dari Dharma
Bangkitkan dan tingkatkan keinginan untuk berlatih
Seperti halnya bulan yang bertambah besar dan kokoh bulat.

Jika keinginan untuk berlatih telah tumbuh
Tak pelak lagi praktekmupun akan tumbuh
Sebagaimana tanaman di tanah yang basah dan subur.

Dengan keinginan yang kuat untuk melatih diri
Engkau akan mampu memikul beban berat latihan tanpa lelah dan frustrasi
Hingga dapat menyelesaikan latihan mulia dalam waktu yang singkat.

Arah segala kemampuan untuk mengumpulkan kebajikan dan kebijaksanaan
Misalnya dengan ‘sepuluh cara mempraktekkan Dharma’.

Sebagai siswa pemula, penting artinya untuk membangun dasar yang kokoh dengan kedua hal itu
Karena pengetahuan dharma berawal dari situ, hingga dapat memenuhi harapan dunia
Buahnya akan mendatangkan rupa dan kebijaksanaan seorang Buddha.

Intisari perpaduan upayakausalya dan prajna adalah meditasi samatha yang dipadu dengan vipashana
Keduanya membawa kebahagiaan baik dalam hidup ini maupun yang akan datang.

Untuk mengembangkan siddhi yang dapat menghancurkan samsara, samatha harus dilaksanakan terlebih dahulu
Jika praktek meditasi samathamu lemah
Engkau tidak akan memiliki kekuatan meski telah berusaha keras
Karenanya laksanakan praktek samatha hingga mencapai berbagai samadhi.

Jauhi hal-hal yang menghambat samadhi dan tumbuhkan yang menunjang
Gunakan ‘delapan kekuatan’ untuk mengatasi rintangan
Ini laksana pematik api yang kering, yang dapat menyalakan api dalam pikiran
Ingatlah hal ini dengan baik.

Untuk menghalau kegelapan batin, jadikan samatha sebagai dasar vipashana
Agar meditasimu semakin berkembang pada saat antar meditasi
Setelah beranjak dari bersila dalam praktek keseharian
Anggaplah segala sesuatu berdasarkan ‘delapan hakikat’ yang menunjukan sifat ilusi atas segala sesuatu.

Engkau harus mengembangkan diri di luar praktek meditasimu
Mengamati usahamu selama duduk bermeditasi
Latihlah samatha dan vipashana secara seimbang dan terpadu.

Perpaduan kedua praktek ini membawa pada tercapainya ‘empat tingkat’ misalnya panas
Dan melahirkan terbukanya kebijaksanaan ‘sepuluh tingkatan’
Dalam waktu yang tidak lama engkau akan mencapai Penerangan Sempurna
Selanjutnya bagaikan permata cintamani ajaib memenuhi harapan semua makhluk yang lain.

Bila naskah terlalu singkat ia sukar dipahami
Tetapi bila terlalu panjang tak ada bedanya dengan ensiklopedia
Naskah ini mengutamkan kejelasan dalam menjelaskan ajaran lisan
Tanpa kehilangan rinciannya.

Keluhuran para Guru seluas samudra
Tak tergoyahkan oleh godaan duniawi
Mereka telah menyelesaikan latihan utama demi kebajikan semesta.

Mereka memiliki berbagai kecakapan
Membuka mata kebijaksanaan bagi makhluk yang sedang berlatih
Mereka menitikberatkan ajaran dan latihan
Sesuai ajaran lisan di samping kitab suci.

Menganggap ajaran mereka berguna bagi orang lain
Aku menuliskannya dalam kalimat.

Bagi mereka yang bermaksud menyelesaikan seluruh praktek utama
Dan menginginkan ajaran
Naskah ini merupakan sumber yang memenuhi kebutuhan batin
Bagi diri sendiri juga orang lain.

Naskah ini ‘Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha’ ditulis oleh Atisha Dipamkara-sri-jnana.

Deterjemahkan oleh: Romo Sumatijnana


Minggu, 29 Maret 2009

SYUKURAN PENDIRIAN KOMUNITAS

Tebal Momen bersejarah, syukuran pendirian Komunitas Bhumisambhara
di Hotel Ciputra Jakarta, 26 September, tahun 2001


 

Selasa, 24 Maret 2009

Doa Samantabhadra Pranidhana, Bhadracaripranidhanastotram

भद्रचरीप्रणिधानस्तोत्रम्
Bhadracarīpranidhānastotram
Diterjemahkan dan disusun oleh: Romo Sumatijnana

अथ खलु समन्तभद्रो बोधिसत्त्वो महासत्त्वः एवमेव लोकधातुपरम्परानभिलाप्यानभिलाप्य बुद्धक्षेत्रपरमाणुरजःसमान् कल्पान् कल्पप्रसरानभिद्योत्यमानो भूयस्या मात्रया गाथाभिगीतेन प्रणिधानमकार्षीत् -
atha khalu samantabhadro bodhisattvo mahāsattvaḤ evameva lokadhātuparamparānabhilāpyānabhilāpya buddhakṢetraparamāṆurajaḤsamān kalpān kalpaprasarānabhidyotyamāno bhūyasyā mātrayā gāthābhigītena praṆidhānamakārṢīt -

Selanjutnya, Bodhisattva Mahasattva Samantabhadra untuk menjelaskan kebenaran ini, berpaling ke seluruh lokhadhatu Buddha Ksetra di sepuluh penjuru, mengucapkan gatha-gatha pranidhana berikut ini.

[Penghormatan]
यावत केचि दशद्दिशि लोके सर्वत्रियध्वगता नरसिंहाः।
तानहु वन्दमि सर्वि अशेषान् कायतु वाच मनेन प्रसन्नः॥ १॥
yāvata keci daśaddiśi loke sarvatriyadhvagatā narasiṂhāḤ
tānahu vandami sarvi aśeṢān kāyatu vāca manena prasannaḤ 1

Sebagaimana yang terdapat di kesepuluh penjuru dunia,
para manusia singa yang melampaui ketiga masa
Aku bersujud kepada mereka semua tanpa terkecuali,
dengan tubuh, ucapan dan pikiran yang tulus.

क्षेत्ररजोपमकायप्रमाणैः सर्वजिनान करोमि प्रणामम्।
सर्वजिनाभिमुखेन मनेन भद्रचरीप्रणिधानबलेन॥ २॥
kṢetrarajopamakāyapramāṆaiḤ sarvajināna karomi praṆāmam
sarvajinābhimukhena manena bhadracarīpraṆidhānabalena 2

Berdasarkan kekuatan Arya Samantabhadra-puja untuk memurnikan tindakan
Saya akan melakukan penghormatan kepada semua Bhatara Jina
Dengan beraneka tubuh sebanyak atom di bumi suci
Dan mengingat semua Bhatara Jina dalam batinku.

एकरजाग्रि रजोपमबुद्धा बुद्धसुतान निषण्णकु मध्ये।
एवमशेषत धर्मतधातुं सर्वधिमुच्यमि पूर्णजिनेभि॥ ३॥
ekarajāgri rajopamabuddhā buddhasutāna niṢaṆṆaku madhye
evamaśeṢata dharmatadhātuṂ sarvadhimucyami pūrṆajinebhi 3

Saya melihat Dharmadatu terdapat di mana-mana
Yang penuh oleh para Bhatara Jina
Di atas setiap atom bersemayam Bhatara Jina yang bagaikan atom banyaknya
Masing-masing dikelilingi oleh para Jinaputra.

[Pujian]
तेषु च अक्षयवर्णसमुद्रान् सर्वस्वराङ्गसमुद्ररुतेभिः।
सर्वजिनान गुणान् भणमानस्तान् सुगतान् स्तवमी अहु सर्वान्॥ ४॥
teṢu ca akṢayavarṆasamudrān sarvasvarāṄgasamudrarutebhiḤ
sarvajināna guṆān bhaṆamānastān sugatān stavamī ahu sarvān 4

Saya memuji semua Sugata dan mengumandangkan suara
Terhadap kebajikan-kebajikan semua Bhatara Jina
Dengan berbagai ucapan untuk menimbulkan lautan suara
[Dan menyatakan] samudra kebajikannya yang tiada batas.

[Persembahan]
पुष्पवरेभि च माल्यवरेभिर्वाद्यविलेपनछत्रवरेभिः।
दीपवरेभि च धूपवरेभिः पूजन तेष जिनान करोमि॥ ५॥
puṢpavarebhi ca mālyavarebhirvādyavilepanachatravarebhiḤ
dīpavarebhi ca dhūpavarebhiḤ pūjana teṢa jināna karomi 5

Dengan bunga terindah dan karangan bunga terbaik
Alat musik terbaik, wewangian dan payung kemuliaan
Pelita terbaik dan dupa terbaik
Aku mempersembahkan persembahan kepada semua Bhatara Jina itu.

वस्त्रवरेभि च गन्धवरेभिश्चूर्णपुटेभि च मेरुसमेभिः।
सर्वविशिष्टवियूहवरेभिः पूजन तेष जिनान करोमि॥ ६॥
vastravarebhi ca gandhavarebhiścūrṆapuṬebhi ca merusamebhiḤ
sarvaviśiṢṬaviyūhavarebhiḤ pūjana teṢa jināna karomi 6

Dengan pakaian terbaik dan wewangian terbaik
Dan dengan serbuk wewangian yang tak terhingga setinggi Gunung Mahameru
Semuanya dirangkai dalam susunan terbaik
Aku mempersembahkan persembahan kepada semua Bhatara Jina itu.

या च अनुत्तरपूज उदारा तानधिमुच्यमि सर्वजिनानाम्।
भद्रचरी अधिमुक्तिबलेन वन्दमि पूजयमी जिनसर्वान्॥ ७॥
yā ca anuttarapūja udārā tānadhimucyami sarvajinānām
bhadracarī adhimuktibalena vandami pūjayamī jinasarvān 7

Aku juga hendak mempersembahkan kepada semua Bhatara Jina
Persembahan tak ternilai yang tak tertandingi
Berdasarkan kekuatan puja ini demi pemurnian tindakan
Aku memuja dan mempersembahkan persembahan ini kepada semua Bhatara Jina itu.

[Pengakuan]
यच्च कृतं मयि पापु भवेय्या रागतु द्वेषतु मोहवशेन।
कायतु वाच मनेन तथैव तं प्रतिदेशयमी अहु सर्वम्॥ ८॥
yacca kṚtaṂ mayi pāpu bhaveyyā rāgatu dveṢatu mohavaśena
kāyatu vāca manena tathaiva taṂ pratideśayamī ahu sarvam 8

Apapun kesalahan yang telah saya lakukan
Terdorong oleh keterikatan, kebencian dan ketidaktahuan
Melalui tubuh, ucapan dan pikiran saya
Seluruhnya aku mengakuinya satu persatu.

[Anumondana]
यच्च दशद्दिशि पुण्य जगस्य शैक्ष अशैक्षप्रत्येकजिनानाम्।
बुद्धसुतानथ सर्वजिनानां तं अनुमोदयमी अहु सर्वम्॥ ९॥
yacca daśaddiśi puṆya jagasya śaikṢa aśaikṢapratyekajinānām
buddhasutānatha sarvajinānāṂ taṂ anumodayamī ahu sarvam 9

Apakah para Bhatara Jina yang terdapat di kesepuluh penjuru
Arya Bodhisattva atau Pratyeka-buddha atau Arya yang sedang berlatih
Arhat ataupun makhluk biasa
Saya bergembira atas kebajikan apapun yang dilakukan oleh semua makhluk.

[Permohonan Dharmacakra]
ये च दशद्दिशि लोकप्रदीपा बोधिविबुद्ध असंगतप्राप्ताः।
तानहु सर्वि अध्येषमि नाथान् चक्रु अनुत्तरु वर्तनतायै॥ १०॥
ye ca daśaddiśi lokapradīpā bodhivibuddha asaṂgataprāptāḤ
tānahu sarvi adhyeṢami nāthān cakru anuttaru vartanatāyai 10

Penerang jagad raya yang terdapat di kesepuluh penjuru
Engkau yang telah mencapai Samyaksambodhi dengan pengetahuan yang tiada taranya
Oh Pelindung, demi kebahagiaan semua makhluk
Aku memohon kepadamu putarlah Dharmacakra.

[Permohonan Tetap Tinggal Dalam Samsara]
येऽपि च निर्वृति दर्शितुकामास्तानभियाचमि प्राञ्जलिभूतः।
क्षेत्ररजोपमकल्प निहन्तु सर्वजगस्य हिताय सुखाय॥ ११॥
ye'pi ca nirvṚti darśitukāmāstānabhiyācami prāñjalibhūtaḤ
kṢetrarajopamakalpa nihantu sarvajagasya hitāya sukhāya 11

Engkau yang berpikir hendak memasuki nirvana
Dengan tangan beranjali, demi kebajikan dan kebahagiaan semua makhluk
Aku memohon kepadamu
Tinggalah [dalam samsara] selama berkalpa-kalpa sebanyak atom di alam semesta.

[Pelimpahan Kebajikan]
वन्दनपूजनदेशनताय मोदनध्येषणयाचनताय।
यच्च शुभं मयि संचितु किंचिद्बोधयि नामयमी अहु सर्वम्॥ १२॥
vandanapūjanadeśanatāya modanadhyeṢaṆayācanatāya
yacca śubhaṂ mayi saṂcitu kiṂcidbodhayi nāmayamī ahu sarvam 12

Kebajikan sekecil apapun yang telah saya kumpulkan
Dari bernamaskara, melakukan persembahan, pengakuan
Anumodana, permohonan [Dharmacakra] dan permohonan [tetap tinggal dalam samsara]
Saya melimpahkan semua kebajikan itu demi tercapainya Samyaksambodhi.

[Mengikuti Para Buddha]
पूजित भोन्तु अतीतक बुद्धा ये च ध्रियन्ति दशद्दिशि लोके।
ये च अनागत ते लघु भोन्तु पूर्णमनोरथ बोधिविबुद्धाः॥ १३॥
pūjita bhontu atītaka buddhā ye ca dhriyanti daśaddiśi loke
ye ca anāgata te laghu bhontu pūrṆamanoratha bodhivibuddhāḤ 13

Semoga saya senantiasa memuja para Buddha dari masa lalu
Serta mereka yang saat ini berada dalam semesta di kesepuluh penjuru
Semoga mereka dapat segera datang memenuhi kehendaknya
Dan mencapai Kebuddhaan melalui tahap pencerahan.

[Harmonis Dengan Semua Makhluk]
यावत केचि दशद्दिशि क्षेत्रास्ते परिशुद्ध भवन्तु उदाराः।
बोधिद्रुमेन्द्रगतेभि जिनेभिर्बुद्धसुतेभि च भोन्तु प्रपूर्णाः॥ १४॥
yāvata keci daśaddiśi kṢetrāste pariśuddha bhavantu udārāḤ
bodhidrumendragatebhi jinebhirbuddhasutebhi ca bhontu prapūrṆāḤ 14

Semoga semua dunia yang terdapat
di kesepuluh penjuru menjadi murni
Serta dipenuhi oleh para Bodhisattva serta Tathagata
Yang menuju pada pohon raja pencerahan.

यावत केचि दशद्दिशि सत्त्वास्ते सुखिता सद भोन्तु अरोगाः।
सर्वजगस्य च धर्मिकु अर्थो भोन्तु प्रदक्षिणु ऋध्यतु आशाः॥ १५॥
yāvata keci daśaddiśi sattvāste sukhitā sada bhontu arogāḤ
sarvajagasya ca dharmiku artho bhontu pradakṢiṆu Ṛdhyatu āśāḤ 15

Semoga semua makluk yang berada di sepuluh penjuru
Senantiasa bahagia bebas dari sakit
Semoga Dharma selaras dengan keinginan
Dari semua makhluk dan memenuhi harapan mereka.

बोधिचरिं च अहं चरमाणो भवि जातिस्मरु सर्वगतीषु।
सर्वसु जन्मसु च्युत्युपपत्ती प्रव्रजितो अहु नित्यु भवेय्या॥ १६॥0
bodhicariṂ ca ahaṂ caramāṆo bhavi jātismaru sarvagatīṢu
sarvasu janmasu cyutyupapattī pravrajito ahu nityu bhaveyyā 16

Semoga saya menjalankan segala kegiatan pencerahan
Dan mengingat semoga dapat hidup di alam kehidupan
Dan dalam semua kehidupanku, antar bhava dan kelahiran kembali
Semoga saya senantiasa mengabaikan dunia.

सर्वजिनानुशिक्षयमाणो भद्रचरिं परिपूरयमाणः।
शीलचरिं विमलां परिशुद्धां नित्यमखण्डमछिद्र चरेयम्॥ १७॥
sarvajinānuśikṢayamāṆo bhadracariṂ paripūrayamāṆaḤ
śīlacariṂ vimalāṂ pariśuddhāṂ nityamakhaṆḍamachidra careyam 17

Semoga saya mengikuti jejak para Tathagata
Dan sempurna semua kegiatan Arya Samanthabhadra
Murni dalam menjalankan sila
Semoga silaku senantiasa terjaga dan bebas dari pelanggaran.

देवरुतेभि च नागरुतेभिर्यक्षकुम्भाण्डमनुष्यरुतेभिः।
यानि च सर्वरुतानि जगस्य सर्वरुतेष्वहु देशयि धर्मम्॥ १८॥
devarutebhi ca nāgarutebhiryakṢakumbhāṆḍamanuṢyarutebhiḤ
yāni ca sarvarutāni jagasya sarvaruteṢvahu deśayi dharmam 18

Semoga saya mengajarkan Dharma dengan setiap lidah
Dalam suara apapun yang dimengerti oleh makhluk hidup
Dalam bahasa dewa, naga, asura
Yaksha serta manusia.

ये खलु पारमितास्वभियुक्तो बोधियि चित्तु न जातु विमुह्येत्।
येऽपि च पापक आवरणायास्तेषु परिक्षयु भोतु अशेषम्॥ १९॥
ye khalu pāramitāsvabhiyukto bodhiyi cittu na jātu vimuhyet
ye'pi ca pāpaka āvaraṆāyāsteṢu parikṢayu bhotu aśeṢam 19

Semoga saya senantiasa tekun
Serta dengan sabar melaksanakan paramita
Semoga saya tidak meninggalkan bodhicitta
Dan menghalau kesalahan yang menodainya.

कर्मतु क्लेशतु मारपथातो लोकगतीषु विमुक्तु चरेयम्।
पद्म यथा सलिलेन अलिप्तः सूर्यशशी गगनेव असक्तः॥ २०॥
karmatu kleśatu mārapathāto lokagatīṢu vimuktu careyam
padma yathā salilena aliptaḤ sūryaśaśī gaganeva asaktaḤ 20

Bebas dari karma, kilesha dan perbuatan yang asura
Sama seperti bunga teratai yang tak ternoda oleh lumpur
Dengan demikian dalam setiap kelahiran di dunia
Semoga saya tanpa noda, sebagaimana matahari dan bulan di angkasa yang cerah.

सर्वि अपायदुखां प्रशमन्तो सर्वजगत् सुखि स्थापयमानः।
सर्वजगस्य हिताय चरेयं यावत क्षेत्रपथा दिशतासु॥ २१॥
sarvi apāyadukhāṂ praśamanto sarvajagat sukhi sthāpayamānaḤ
sarvajagasya hitāya careyaṂ yāvata kṢetrapathā diśatāsu 21

Di semua daratan di kesepuluh penjuru
Semoga penderitaan di alam rendah dapat dilenyapkan
Menempatkan orang dalam kebahagiaan
Semoga saya berusaha demi kebajikan semua makhluk.

सत्त्वचरिं अनुवर्तयमानो बोधिचरिं परिपूरयमाणः।
भद्रचरिं च प्रभावयमानः सर्वि अनागतकल्प चरेयम्॥ २२॥
sattvacariṂ anuvartayamānoi bodhicariṂ paripūrayamāṆaḤ
bhadracariṂ ca prabhāvayamānaḤ sarvi anāgatakalpa careyam 22

Menyelesaikan dengan sempurna kegiatan pencerahan
Semoga saya dapat bekerja dengan harmoni dengan kegiatan semua makhluk
Semoga saya melaksanakan dan memperagakan kegiatan Arya Samantabhadra
Sepanjang semua kalpa yang akan datang.

ये च सभागत मम चर्याये तेभि समागमु नित्यु भवेय्या।
कायतु वाचतु चेतनतो चा एकचरि प्रणिधान चरेयम्॥ २३॥
ye ca sabhāgata mama caryāye tebhi samāgamu nityu bhaveyyā
kāyatu vācatu cetanato cā ekacari praṆidhāna careyam 23

Semoga saya senantiasa berhubungan dengan mereka
Yang perbuatannya sama denganku
Semoga saya bertindak sesuai dengan pikiran, ucapan dan perbuatan
Dan semoga pranidhanaku menjadi satu.

येऽपि च मित्रा मम हितकामा भद्रचरीय निदर्शयितारः।
तेभि समागमु नित्यु भवेय्या तांश्च अहं न विरागयि जातु॥ २४॥
ye'pi ca mitrā mama hitakāmā bhadracarīya nidarśayitāraḤ
tebhi samāgamu nityu bhaveyyā tāṂśca ahaṂ na virāgayi jātu 24

Semoga semua teman yang bermaksud membantuku
Dan juga memperagakan kegiatan Arya Samantabhadra
Senantiasa bertemu denganku
Dan semoga saya tidak menyebabkan mereka menderita.

संमुख नित्यमहं जिन पश्ये बुद्धसुतेभि परीवृतु नाथान्।
तेषु च पूज करेयु उदारां सर्वि अनागतकल्पमखिन्नः॥ २५॥
saṂmukha nityamahaṂ jina paśye buddhasutebhi parīvṚtu nāthān
teṢu ca pūja kareyu udārāṂ sarvi anāgatakalpamakhinnaḤ 25

Semoga saya sendiri senantiasa mengingat Tathagata
Yang terjaga dikelilingi oleh para Bodhisattva
Dan tanpa lelah dalam semua kalpa yang akan datang
Semoga saya senantiasa mempersembahkan kepadanya persembahan yang terbaik.

धारयमाणु जिनान सद्धर्मं बोधिचरिं परिदीपयमानः।
भद्रचरिं च विशोधयमानः सर्वि अनागतकल्प चरेयम्॥ २६॥
dhārayamāṆu jināna saddharmaṂ bodhicariṂ paridīpayamānaḤ
bhadracariṂ ca viśodhayamānaḤ sarvi anāgatakalpa careyam 26

Semoga saya senantiasa menjunjung tinggi Dharma suci Hyang Buddha
Dan menerangi kegiatan pencerahan
Semoga saya berlatih dalam praktek Arya Samantabhadra
Dalam semua kalpa yang akan datang.

सर्वभवेषु च संचरमाणः पुण्यतु ज्ञानतु अक्षयप्राप्तः।
प्रज्ञ‍उपायसमाधिविमोक्षैः सर्वगुणैर्भवि अक्षयकोशः॥ २७॥
sarvabhaveṢu ca saṂcaramāṆaḤ puṆyatu jñānatu akṢayaprāptaḤ
prajñaupāyasamādhivimokṢaiḤ sarvaguṆairbhavi akṢayakośaḤ 27

Melalui kelahiran dalam semua alam kehidupan
Semoga saya mengumpulkan kebajikan serta kebijaksanaan yang tiada akhir
Semoga saya menjadi kekayaan yang tak pernah habis
Atas segala kebajikan, kebijaksanaan, dhyana serta moksha.

एकरजाग्रि रजोपमक्षेत्रा तत्र च क्षेत्रि अचिन्तियबुद्धान्।
बुद्धसुतान निषण्णकु मध्ये पश्यिय बोधिचरिं चरमाणः॥ २८॥
ekarajāgri rajopamakṢetrā tatra ca kṢetri acintiyabuddhān
buddhasutāna niṢaṆṆaku madhye paśyiya bodhicariṂ caramāṆaḤ 28

Semoga saya selalu melihat banyak daratan sebagaimana banyaknya atom
Dalam setiap atom bersemayam
Tak terhingga para Buddha di tengah para Bodhisattva
Dan melakukan kegiatan pencerahan.

एवमशेषत सर्वदिशासु बालपथेषु त्रियध्वप्रमाणान्।
बुद्धसमुद्र थ क्षेत्रसमुद्रानोतरि चारिककल्पसमुद्रान्॥ २९॥
evamaśeṢata sarvadiśāsu bālapatheṢu triyadhvapramāṆān
buddhasamudra tha kṢetrasamudrānotari cārikakalpasamudrān 29

Dengan cara ini semoga saya melihat kemanapun
Meskipun dalam setiap butiran debu
Tak terhingga para Buddha dari masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang
Tak terbatas Dharmadatu, serta samudra kalpa.

एकस्वराङ्गसमुद्ररुतेभिः सर्वजिनान स्वराङ्गविशुद्धिम्।
सर्वजिनान यथाशयघोषान् बुद्धसरस्वतिमोतरि नित्यम्॥ ३०॥
ekasvarāṄgasamudrarutebhiḤ sarvajināna svarāṄgaviśuddhim
sarvajināna yathāśayaghoṢān buddhasarasvatimotari nityam 30

Semoga saya senantiasa mengingat kata-kata suci Tathagata
Yang dalam setiap kalimatnya merupakan Dharma sempurna
Dan merupakan samudra kata-kata dan bahasa
Tepat sesuai dengan kehendak semua makhluk.

तेषु च अक्षयघोषरुतेषु सर्वत्रियध्वगतान जिनानाम्।
चक्रनयं परिवर्तयमानो बुद्धिबलेन अहं प्रविशेयम्॥ ३१॥
teṢu ca akṢayaghoṢaruteṢu sarvatriyadhvagatāna jinānām
cakranayaṂ parivartayamāno buddhibalena ahaṂ praviśeyam 31

Semoga saya juga memiliki kecerdasan yang sempurna
Untuk mengingat alunan ucapan
Ketika para Buddha dari masa lampau, sekarang dan yang akan datang
Melakukan pemutaran Dharmacakra .

एकक्षणेन अनागतसर्वान् कल्पप्रवेश अहं प्रविशेयम्।
येऽपि च कल्प त्रियध्वप्रमाणास्तान् क्षणकोटिप्रविष्ट चरेयम्॥ ३२॥
ekakṢaṆena anāgatasarvān kalpapraveśa ahaṂ praviśeyam
ye'pi ca kalpa triyadhvapramāṆāstān kṢaṆakoṬipraviṢṬa careyam 32

Semoga saya menyelesaikan praktek Bodhisattva
Memasuki masa lalu, sekarang dan yang akan datang dalam saat yang sama
Semoga saya memasuki seluruh kalpa
Yang akan datang dalam satu saat.

ये च त्रियध्वगता नरसिंहास्तानहु पश्यिय एकक्षणेन।
तेषु च गोचरिमोतरि नित्यं मायगतेन विमोक्षबलेन॥ ३३॥
ye ca triyadhvagatā narasiṂhāstānahu paśyiya ekakṢaṆena
teṢu ca gocarimotari nityaṂ māyagatena vimokṢabalena 33

Semoga saya dapat melihat seluruh Buddha yang perkasa
Dari masa lampau, saat ini dan yang akan datang dalam satu saat
Semoga saya senantiasa melakukan kegiatannya
Berdasarkan kekuatan pembebasan dari khayalan.

ये च त्रियध्वसुक्षेत्रवियूहास्तानभिनिर्हरि एकरजाग्रे।
एवमशेषत सर्वदिशासु ओतरि क्षेत्रवियूह जिनानाम्॥ ३४॥
ye ca triyadhvasukṢetraviyūhāstānabhinirhari ekarajāgre
evamaśeṢata sarvadiśāsu otari kṢetraviyūha jinānām 34

Semoga saya memandang setiap butir atom sebagai bentuk sempurna
Dalam Dharmadatu masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang
Dengan demikian semoga saya memasuki alam
Para Buddha di semua penjuru.

ये च अनागत लोकप्रदीपास्तेषु विबुध्यन चक्रप्रवृत्तिम्।
निर्वृतिदर्शननिष्ठ प्रशान्तिं सर्वि अहं उपसंक्रमि नाथान्॥ ३५॥
ye ca anāgata lokapradīpāsteṢu vibudhyana cakrapravṚttim
nirvṚtidarśananiṢṬha praśāntiṂ sarvi ahaṂ upasaṂkrami nāthān 35

Semoga penerang semesta di masa yang akan datang
Mencapai Kebuddhaan, memutar Dharmacakra
Dan dari kedalaman kedamaian nirvana
Semoga saya senantiasa berada di hadapannya.

ऋद्धिबलेन समन्तजवेन ज्ञानबलेन समन्तमुखेन।
चर्यबलेन समन्तगुणेन मैत्रबलेन समन्तगतेन॥ ३६॥
Ṛddhibalena samantajavena jñānabalena samantamukhena
caryabalena samantaguṆena maitrabalena samantagatena 36

Semoga saya meraih kekuatan penerangan dengan sempurna
Dan kekuatan ajaib yang cepat
Kekuatan kesempurnaan dari setiap jalan Dharma
Kekuatan dari segala kebajikan.

पुण्यबलेन समन्तशुभेन ज्ञानबलेन असङ्गगतेन।
प्रज्ञ‍उपायसमाधिबलेन बोधिबलं समुदानयमानः॥ ३७॥
puṆyabalena samantaśubhena jñānabalena asaṄgagatena
prajñaupāyasamādhibalena bodhibalaṂ samudānayamānaḤ 37

Kekuatan dari semua maitri yang dikembangkan
Kekuatan dari kebajikan dalam setiap kebaikan
Kekuatan dari semua prajnaparamita
Dan kekuatan dari pengetahuan sempurna, upayakausalya serta samadhi.

कर्मबलं परिशोधयमानः क्लेशबलं परिमर्दयमानः।
मारबलं अबलं करमाणः पूरयि भद्रचरीबल सर्वान्॥ ३८॥
karmabalaṂ pariśodhayamānaḤ kleśabalaṂ parimardayamānaḤ
mārabalaṂ abalaṂ karamāṆaḤ pūrayi bhadracarībala sarvān 38

Semoga kekuatan perbuatan menjadi dimurnikan
Kekuatan nafsu menjadi dapat diatasi
Kekuatan mara dapat dihancurkan
Dan kekuatan kegiatan Arya Samantabhadra menjadi sempurna.

क्षेत्रसमुद्र विशोधयमानः सत्त्वसमुद्र विमोचयमानः।
धर्मसमुद्र विपश्ययमानो ज्ञानसमुद्र विगाहयमानः॥ ३९॥
kṢetrasamudra viśodhayamānaḤ sattvasamudra vimocayamānaḤ
dharmasamudra vipaśyayamāno jñānasamudra vigāhayamānaḤ 39

Semoga samudra daratan menjadi murni
Samudra makhluk hidup dibebaskan
Samudra Dharma terealisasikan
Dan samudra kebijaksanaan dengan sempurna diraih.

चर्यसमुद्र विशोधयमानः प्रणिधिसमुद्र प्रपूरयमाणः।
बुद्धसमुद्र प्रपूजयमानः कल्पसमुद्र चरेयमखिन्नः॥ ४०॥
caryasamudra viśodhayamānaḤ praṆidhisamudra prapūrayamāṆaḤ
buddhasamudra prapūjayamānaḤ kalpasamudra careyamakhinnaḤ 40

Semoga samudra praktek dimurnikan
Dan samudra pranidhana terkabulkan
Semoga samudra para Buddha tanpa henti terus dipuja
Dan kegiatan pencerahan tanpa lelah terus dilakukan.

ये च त्रियध्वगतान जिनानां बोधिचरिप्रणिधानविशेषाः।
तानहु पूरयि सर्वि अशेषात् भद्रचरीय बिबुध्यिय बोधिम्॥ ४१॥
ye ca triyadhvagatāna jinānāṂ bodhicaripraṆidhānaviśeṢāḤ
tānahu pūrayi sarvi aśeṢāt bhadracarīya bibudhyiya bodhim 41

Semoga saya dengan sempurna menyelesaikan pranidhana
Untuk mencapai kegiatan guna meraih tingkatan
Para Buddha di masa lalu masa kini serta masa yang akan datang
Sebagaimana kegiatan Arya Samantabhadra.

ज्येष्ठकु यः सुतु सर्वजिनानां यस्य च नाम समन्ततभद्रः।
तस्य विदुस्य सभागचरीये नामयमी कुशलं इमु सर्वम्॥ ४२॥
jyeṢṬhaku yaḤ sutu sarvajinānāṂ yasya ca nāma samantatabhadraḤ
tasya vidusya sabhāgacarīye nāmayamī kuśalaṂ imu sarvam 42

Putra tertua para Jina
Yang dipanggil Samantabhadra
Saya melimpahkan semua kebajikan itu
Dengan demikian semoga kegiatanku sepertinya.

कायतु वाच मनस्य विशुद्धिश्चर्यविशुद्ध्यथ क्षेत्रविशुद्धिः।
यादृशनामन भद्रविदुस्य तादृश भोतु समं मम तेन॥ ४३॥
kāyatu vāca manasya viśuddhiścaryaviśuddhyatha kṢetraviśuddhiḤ
yādṚśanāmana bhadravidusya tādṚśa bhotu samaṂ mama tena 43

Semoga tubuh, ucapan, pikiran dan kegiatanku
Demikian pula sekelilingku semoga senantiasa murni
Dan semoga saya menjadi sebanding
Dengan Arya Samantabhadra Pranidhana yang mulia ini.

भद्रचरीय समन्तशुभाये मञ्जुशिरिप्रणिधान चरेयम्।
सर्वि अनागत कल्पमखिन्नः पूरयि तां क्रिय सर्वि अशेषाम्॥ ४४॥
bhadracarīya samantaśubhāye mañjuśiripraṆidhāna careyam
sarvi anāgata kalpamakhinnaḤ pūrayi tāṂ kriya sarvi aśeṢām 44

Semoga saya tanpa rasa lelah menyempurnakan
Aktivitas kebajikan Arya Samantabhadra
Serta pranidhana Bodhisattva Manjushri
Dalam seluruh kalpa yang akan datang.

नो च प्रमाणु भवेय्य चरीये नो च प्रमाणु भवेय्य गुणानाम्।
अप्रमाणु चरियाय स्थिहित्वा जानमि सर्वि विकुर्वितु तेषाम्॥ ४५॥
no ca pramāṆu bhaveyya carīye no ca pramāṆu bhaveyya guṆānām
apramāṆu cariyāya sthihitvā jānami sarvi vikurvitu teṢām 45

Semoga kegiatanku tiada batas
Semoga tiada terbatas kebajikanku
Melalui perbaikan yang tiada henti
Semoga saya menyempurnakan seluruh kegiatanku yang menakjubkan.

यावत निष्ठ नभस्य भवेय्या सत्त्व अशेषत निष्ठ तथैव।
कर्मतु क्लेशतु यावत निष्ठा तावत निष्ठ मम प्रणिधानम्॥ ४६॥
yāvata niṢṬha nabhasya bhaveyyā sattva aśeṢata niṢṬha tathaiva
karmatu kleśatu yāvata niṢṬhā tāvata niṢṬha mama praṆidhānam 46

Batas makhluk hidup adalah
Sebagaimana batas angkasa yang membentang
Batas dari pranidhanaku semoga sebanding
Dengan batas kegiatan serta nafsu-nafsu mereka.

[Kebajikan]
ये च दशद्दिशि क्षेत्र अनन्ता रत्न‍अलंकृतु दद्यु जिनानाम्।
दिव्य च मानुष सौख्यविशिष्टां क्षेत्ररजोपम कल्प ददेयम्॥ ४७॥
ye ca daśaddiśi kṢetra anantā ratnaalaṂkṚtu dadyu jinānām
divya ca mānuṢa saukhyaviśiṢṬāṂ kṢetrarajopama kalpa dadeyam 47

Siapapun yang mempersembahkan kepada para Jina segala kebahagiaan sempurna
Para dewa dan manusia di semua alam di kesepuluh penjuru
Berhiaskan dengan permata, selama berkalpa-kalpa
Sebagaimana atom di alam itu, akan menerima kebajikan agung.

यश्च इमं परिणामनराजं श्रुत्व सकृज्जनयेदधिमुक्तिम्।
बोधिवरामनुप्रार्थयमानो अग्रु विशिष्ट भवेदिमु पुण्यम्॥ ४८॥
yaśca imaṂ pariṆāmanarājaṂ śrutva sakṚjjanayedadhimuktim
bodhivarāmanuprārthayamāno agru viśiṢṬa bhavedimu puṆyam 48

Tetapi barang siapa mendengarkan puja parinama agung ini
Dan menemukan inspirasi dengan penuh keyakinan
Untuk menginginkan dengan sungguh-sungguh penerangan sempurna
Akan menerima kebajikan yang lebih besar dan lebih murni.

वर्जित तेन भवन्ति अपाया वर्जित तेन भवन्ति कुमित्राः।
क्षिप्रु स पश्यति तं अमिताभं यस्यिमु भद्रचरि प्रणिधानम्॥ ४९॥
varjita tena bhavanti apāyā varjita tena bhavanti kumitrāḤ
kṢipru sa paśyati taṂ amitābhaṂ yasyimu bhadracari praṆidhānam 49

Barang siapa memanjatkan Arya Samantabhadra pranidhana ini
Tak akan mengalami kelahiran di alam neraka
Akan terhindar dari teman yang merusak
Dan segera akan melihat Buddha cahaya tanpa batas.

लाभ सुलब्ध सजीवितु तेषां स्वागत ते इमु मानुषजन्म।
यादृशु सो हि समन्ततभद्रस्तेऽपि तथा नचिरेण भवन्ति॥ ५०॥
lābha sulabdha sajīvitu teṢāṂ svāgata te imu mānuṢajanma
yādṚśu so hi samantatabhadraste'pi tathā nacireṆa bhavanti 50

Mereka akan menerima segala kebajikan
Hidup dalam kebahagiaan
Mencapai kelahiran sebagai manusia yang berharga
Dan dengan segera akan menjadi seperti Arya Samantabhadra sendiri.

पापक पञ्च अनन्तरियाणि येन अज्ञानवशेन कृतानि।
सो इमु भद्रचरिं भणमानः क्षिप्रु परिक्षयु नेति अशेषम्॥ ५१॥
pāpaka pañca anantariyāṆi yena ajñānavaśena kṚtāni
so imu bhadracariṂ bhaṆamānaḤ kṢipru parikṢayu neti aśeṢam 51

Meskipun mereka dalam ketidaktahuannya
Melakukan kelima karma terburuk
Akan dapat segera dimurnikan
Dengan mengucapkan Arya Samantabhadra pranidhana ini.

ज्ञानतु रूपतु लक्षणतश्च वर्णतु गोत्रतु भोतिरूपेतः।
तीर्थिकमारगणेभिरधृष्यः पूजितु भोति स सर्वत्रिलोके॥ ५२॥
jñānatu rūpatu lakṢaṆataśca varṆatu gotratu bhotirūpetaḤ
tīrthikamāragaṆebhiradhṚṢyaḤ pūjitu bhoti sa sarvatriloke 52

Mereka akan mencapai kebijaksanaan sempurna, wajah yang bersinar
Wujud yang elok, dengan tanda-tanda keberuntungan dan kelahiran mulia
Noda serta kejahatan tidak akan dialaminya
Dan ia akan dihormati di ketiga dunia.

क्षिप्रु स गच्छति बोधिद्रुमेन्द्रं गत्व निषीदति सत्त्वहिताय।
बुद्ध्यति बोधि प्रवर्तयि चक्रं धर्षति मारु ससैन्यकु सर्वम्॥ ५३॥
kṢipru sa gacchati bodhidrumendraṂ gatva niṢīdati sattvahitāya
buddhyati bodhi pravartayi cakraṂ dharṢati māru sasainyaku sarvam 53

Ia dengan segera akan mencapai pohon pencerahan
Bersemayam di sana demi kebajikan semua makhluk
Sebagai seorang Buddha ia akan memutar Dharmacakra
Menaklukkan bala tentara mara.

यो इमु भद्रचरिप्रणिधानं धारयि वाचयि देशयितो वा।
बुद्धविजानति योऽत्र विपाको बोधि विशिष्ट म काङ्क्ष जनेथ॥ ५४॥
yo imu bhadracaripraṆidhānaṂ dhārayi vācayi deśayito vā
buddhavijānati yo'tra vipāko bodhi viśiṢṬa ma kāṄkṢa janetha 54

Siapapun yang mengetahui, mengajarkan
Atau melafalkan Arya Samantabhadra pranidhana ini
Pasti tidak lama lagi akan mencapai Kebuddhaan yang sempurna
Semoga tiada rintangan pencerahan sempurna.

मञ्जुशिरी यथ जानति शूरः सो च समन्ततभद्र तथैव।
तेषु अहं अनुशिक्षयमाणो नामयमी कुशलं इमु सर्वम्॥ ५५॥
mañjuśirī yatha jānati śūraḤ so ca samantatabhadra tathaiva
teṢu ahaṂ anuśikṢayamāṆo nāmayamī kuśalaṂ imu sarvam 55

Dalam apapun semoga Manjushri yang perwira
Dan Arya Samantabhadra mengerti bagaimana melimpahkan kebajikan
Karenanya saya melimpahkan kebajikanku sendiri
Dengan demikian aku berusaha menjadi seperti dirinya.

सर्वत्रियध्वगतेभि जिनेभिर्या परिणामन वर्णित अग्रा।
ताय अहं कुशलं इमु सर्वं नामयमी वर भद्रचरीये॥ ५६॥
sarvatriyadhvagatebhi jinebhiryā pariṆāmana varṆita agrā
tāya ahaṂ kuśalaṂ imu sarvaṂ nāmayamī vara bhadracarīye 56

Berdasarkan pelimpahan kebajikan ini
Dipuji sebagai kemuliaan oleh para Jina masa lampau, sekarang maupun yang akan datang
Aku melimpahkan semua akar kebajikan tersebut
Demi tercapainya kegiatan Arya Samantabhadra.

कालक्रियां च अहं करमाणो आवरणान् विनिवर्तिय सर्वान्।
संमुख पश्यिय तं अमिताभं तं च सुखावतिक्षेत्र व्रजेयम्॥ ५७॥
kālakriyāṂ ca ahaṂ karamāṆo āvaraṆān vinivartiya sarvān
saṂmukha paśyiya taṂ amitābhaṂ taṂ ca sukhāvatikṢetra vrajeyam 57

Pada saat aku meninggal
Semoga segala noda tersingkirkan
Dengan demikian saya dapat melihat Buddha cahaya tanpa batas
Dan dapat pergi ke surga kebahagiaan sempurna.

तत्र गतस्य इमि प्रणिधाना आमुखि सर्वि भवेय्यु समग्रा।
तांश्च अहं परिपूर्य अशेषान् सत्त्वहितं करियावत लोके॥ ५८॥
tatra gatasya imi praṆidhānā āmukhi sarvi bhaveyyu samagrā
tāṂśca ahaṂ paripūrya aśeṢān sattvahitaṂ kariyāvata loke 58

Di bumi penuh kebahagiaan itu
Semoga saya memenuhi semua pranidhana itu
Dan membawa kebajikan bagi semua makhluk
Selama samsara masih berlangsung.

तहि जिनमंडलि शोभनिरम्ये पद्मवरे रूचिरे उपपन्नः।
व्याकरणं अहु तत्र लभेय्या संमुखतो अमिताभजिनस्य॥ ५९॥
tahi jinamaṂḌali śobhaniramye padmavare rūcire upapannaḤ
vyākaraṆaṂ ahu tatra labheyyā saṂmukhato amitābhajinasya 59

Berbahagia di sana, dalam kehadiran Buddha yang penuh berkah
Semoga saya terlahir dari kuntum bunga teratai yang indah sempurna
Dan Hyang Buddha Amitabha sendiri
Menyatakan pencerahanku sendiri.

व्याकरणं प्रतिलभ्य च तस्मिन् निर्मित कोटिशतेभिरनेकैः।
सत्त्वहितानि बहून्यहु कुर्यां दिक्षु दशस्वपि बुद्धिबलेन॥ ६०॥
vyākaraṆaṂ pratilabhya ca tasmin nirmita koṬiśatebhiranekaiḤ
sattvahitāni bahūnyahu kuryāṂ dikṢu daśasvapi buddhibalena 60

Setelah itu semoga saya membawa kebajikan yang tiada batas
Bagi semua makhluk yang terdapat di kesepuluh penjuru
Melalui kekuatan kebijaksanaan sempurna
Dalam kelahiran kebajikan itu.


भद्रचरिप्रणिधान पठित्वा यत्कुशलं मयि संचितु किंचित्।
एकक्षणेन समृध्यतु सर्वं तेन जगस्य शुभं प्रणिधानम्॥ ६१॥
bhadracaripraṆidhāna paṬhitvā yatkuśalaṂ mayi saṂcitu kiṂcit
ekakṢaṆena samṚdhyatu sarvaṂ tena jagasya śubhaṂ praṆidhānam 61

Berdasarkan kebajikan sekecil apapun yang telah saya kumpulkan
Dengan melafalkan Arya Samantabhadra pranidhana ini
Semoga segala kehendak baik dari semua makhluk
Dapat terkabulkan dalam satu saat.

भद्रचरिं परिणाम्य यदाप्तं पुण्यमनन्तमतीव विशिष्टम्।
तेन जगद्वयसनौघनिमग्नं यात्वमिताभपुरिं वरमेव॥ ६२॥
bhadracariṂ pariṆāmya yadāptaṂ puṆyamanantamatīva viśiṢṬam
tena jagadvayasanaughanimagnaṂ yātvamitābhapuriṂ varameva 62

Melalui kebajikan tanpa batas yang diperoleh
Dari melimpahkan kebajikan Arya Samantabhadra-pranidhana juga
Semoga tak terhingga makhluk yang terlepas dari mengalami penderitaan
Mencapai tingkat Hyang Buddha Amitabha.


श्री भद्रचरीप्राणिधानस्तोत्रं समाप्तम्।
śrī bhadracarīprāṆidhānastotraṂ samāptam