Jumat, 23 April 2010

Permata Dharma Komunitas Bhumisambhara

Candi Borobudur, duplikasi alam Aryasabdha



Mahayana Bhumisambhara 

Ajaran Bhumisambhara Dharma berasal dari Buddha Vairochana, Bodhisattva Samantabhadra, Raja Mahabhala Prabha hingga akhirnya sampai pada Raja Sanggrama Dananjaya (Syailendra-wangsa-tilaka) yang lalu mewujudkan ajaran tersebut di Candi Borobudur (Jinalaya Bhumisambhara Buddha).

Raja Sanggrama lah yang mengawali berdirinya Candi Kalasan untuk Dewi Tara, Candi Mendut simbol Sang Tri Ratna, Candi Borobudur serta Candi Sewu untuk Dharmadhatu Manjushri. 

Setelah menghilang selama lebih dari 1000 tahun berkait dengan perubahan karma masyarakat nusantara. Berdasarkan hubungan karma dimasa lampau, Romo Sumatijnana kemudian menghidupkan kembali ajaran Mahayana tradisi Indonesia ini pada tahun 2001







Selamat Datang


OM NAMO GURUYE, OM NAMO SARVABUDDHA BODHISATTVA BYAH!
Berlindung kepada Guru, berlindung kepada semua Buddha serta Bodhisattva!


Om Svasthi, Namo Buddhaya!


Selamat Datang 

Ini adalah Blog resmi Komunitas Bhumisambhara, pelestari dan praktisi agama Buddha tradisi Indonesia. Didirikan oleh Romo Sumatijnana pada tahun 2001.


Informasi dalam blog ini berisi beberapa ajaran atau praktek Mahayana Bhumisambhara, yang berguna bagi siapa saja yang ingin mempelajari atau mempraktekan ajaran Mahayana secara umum.


Terimakasih atas kunjungan anda.